Majalah Sunda Mangle Juni 1971

Call SMS WA - 0821 3029 2636 - Usahakan WA

majalah sunda mangle no. 272 juni 1971
Mangle
Taun XIV Djuni 1971
No. 272 

majalah sunda mangle no.273 juni 1971
Mangle Taun XIV
Djuni 1971
No. 273 

majalah sunda mangle no.271 taun 1971
Mangle Taun XIV
Djuni 1971
N0. 271

majalah sunda mangle no. 274 Juni taun 1971
Mangle Taun XIV
Djuni 1971
No. 274 



Mangle Majalah Sunda Mingguan 
Cetakan : Juni - 1971
Sampul : Paperback
Kondisi : Cukup baik
Harga : Rp. 100.000 untuk 4 majalah
Call / SMS : 0821 - 3029 - 2636


Sejarah Singkat Majalah Mangle
Mangle artinya bunga yang harum. Dalam perkembangannya, Mangle diartikan sebagai hiasan sanggul wanita dan keris pada upacara pernikahan. Diharapkan, kelak majalah mangle bisa seindah dan seharum namanya.

Kelahiran Mangle tak lepas dari kepedulian para pendirinya terhadap kebudayaan Sunda. Selama setengah abad lebih, “Ideologi” Mangle tak pernah berubah, yakni melestarikan kebudayaan Sunda. Secara eksplisit, Visi Mangle adalah menjadi kebanggaan orang Sunda seumur hidup (jadi kareueus satangtung hirup).

Sementara misinya adalah menjaga, memelihara basa, sastra dan filosofi Ki Sunda ; menjadi media komunikasi orang-orang Sunda sampai akhir zaman ; menjaga dan melestarikan budaya Sunda dengan berbagai kalangan etnis lainnya ; Profit orientied yang seimbang, antara rasa memiliki terhadap Sunda dengan tarah hidup pada masanya.

Awalnya Mangle hanya terbit bulanan dengan isi berjumlah 20 halaman dan tirasnya 500 eksemplar. Edisi mangle di awal-awal kelahirannya tampak tidak bermutu. Ilustrasi foto tidak ada kaitannya dengan berita karena hanya foto-foto yang ada dipercatakan yang dimuat. Selain itu, naskahnya pun, naskah seadanya.

Untuk memperluas pemasaran, Mange pindah ke Bandung pada 1962 dan berkantor di Jalan Buah Batu No. 43. Alasan “Hijrah” ini sangat logis, jika hendak melihat Sunda,tengoklah Bandung karena kota ini adalah pusat pemerintahan, sekaligus pusat budaya yang kaya akan nilai-nilai historis. Walhasil, oplah mangle meroket, dari 500 eksemplar menjadi 70 ribu eksemplar.

Tahun 1971, Mangle pindah ke kantor baru di Jalan Lodaya No 19 dan hingga sekarang Mangle tetap berkantor di sana. Makin hari makin terasa, kualitas majalah tidak hanya ditentukan isi,tapi juga tampilan dan perwajahan atau layout. untuk itu, Mangle berkeinginan untuk memiliki mesin cetak sendiri dan pada 1980 keinginan itu tercapai.




CARA PEMBELIAN

Pastikan dulu buku yang anda minati. Buku/pesanan akan akan dikirim setelah uang dengan nominal yang telah disepakati sebelumnya, dikirim via bank yang sudah kami tentukan. Cukup sekian untuk informasinya. Terima kasih banyak.

Postingan terkait